topbella

Friday, March 23, 2012

Resolution

Sebuah postingan yang terlambat ^o^


Well, for this first writing of my resolution I want to talk about resolution itself.
Resolusi. Satu kata yang biasa digaung-gaungkan saat menjelang tahun baru. “Apa resolusimu untuk tahun yang akan datang?” sounds familiar di tiap akhir tahun.


Menurut saya pribadi, resolusi adalah suatu bentuk keinginan untuk dapat menjadi lebih baik di tahun yang akan datang. 365 hari yang sudah dijalani bukanlah waktu yang singkat untuk belajar banyak hal. Dan pasti beberapa bagian dari pengalaman yang telah kita alami mengajarkan kita untuk tidak menulang kebodohan yang sama.

Bodoh. Manusia berakal sehat mana yang ingin dibilang bodoh?. Untuk menghindari kebodohan itulah kita dituntut untuk menata hidup kita menjadi lebih baik. Keledai pun tak mau jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya.

Banyak hal yang bisa kita cantumkan dalam daftar resolusi kita. Dan biasanya hal tersebut adalah sesuatu yang tidak maupun belum kita lakukan di masa lalu. Tapi bagi saya pribadi, resolusi bukanlah mengerjakan hal yang baru, tetapi membiasakan hal positif yang dulunya sering terlupakan. Untuk orang-orang penganut paham “simplicity” seperti saya, saya tidak ingin membuat resolusi yang malah membuat hidup saya kerepotan. Usahakan sesimpel mungkin, dengan hasil semaksimal mungkin, dan kebaikan sebanyak mungkin. :)

Keinginan saya itu bukan sesuatu hal yang tidak mungkin. Kedamaian dalam hidup kita ini toh harus diciptakan dari sesuatu yang lebih kecil dulu. Sebagai contoh; sebagai seorang Muslim, saya terbiasa dididik oleh orangtua saya untuk membaca Al-Quran. Masalahnya, seiring bertambahnya usia, saya semakin jarang melakukannya. Sampai kemarin saya tersadar, betapa jauhnya saya dari pedoman hidup tersebut. Saya pun mulai memasukkan membaca Al-Quran sebagai agenda harian di dalam daftar resolusi saya.

Contoh yang lain, saya sebagai seorang manusia biasa pasti wajar mempunyai banyak keinginan. Dan semua keinginan saya itu menuntut untuk dipenuhi. Yang memberatkan saya sekarang, saya tidak punya cukup uang untuk memenuhi semua hal itu. Mengingat saya sudah cukup “dewasa” untuk merengek pada orangtua tentang masalah finansial tersebut, saya pun memutuskan untuk menabung.

Sebenarnya menabung bukan hal yang baru juga bagi saya. Saya bersyukur dibesarkan di keluarga saya, karena orangtua saya jugalah yang mengajarkan untuk menabung. Semenjak SMP, saya sudah mempunyai buku tabungan pribadi. Atas nama saya sendiri. Saya merasa sangat keren waktu itu. Tapi semenjak kuliah, saya bukannya menabung tetapi malah menguras tabungan. Dan sekarang saya merasa harus menabung lagi, harus menyisihkan sedikit hasil keringat saya untuk kepuasan batin yang menunggu untuk dituruti. Yah, setidaknya saya juga belajar arti ikhtiar dan bersabar.

Selanjutnya, bagian lain dari resolusi saya yang berhubungan dengan uang adalah sedekah. Ya, saya merasa saya sangat jarang bersedekah. Dan itu karena dulunya saya tidak terlalu memikirkan tentang hal tersebut. Sampai kemarin saya tersadar, apa gunanya uang yang saya dapatkan kalau hanya saya gunakan untuk diri sendiri. Egois sekali saya. Bukankah ada hak orang lain yang dititipkan melalui rezeki kita?

Nah, simple kan? Tapi saya merasa puas. Saya merasa sedikit lebih baik dari tahun kemarin. Bukankah perubahan itu butuh waktu? And it is my time.

0 komentar:

Post a Comment

About Me

My Photo
Miyoko Hirohata
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Imperfection
View my complete profile
 
Ruang Kata© Designed by: Compartidisimo