topbella

Friday, March 23, 2012

Kehilangan (yang tersayang)

Semua orang pernah merasa kehilangan.

Kehilangan itu sendiri berarti perubahan kondisi. Dari ada menjadi tiada.
Kehilangan ini disebabkan oleh banyak hal; disengaja atau tidak, diinginkan atau tidak, diduga dan tak terduga. Kehilangan dalam kategori tidak disengaja, tidak diinginkan atau tidak terduga biasanya terjadi begitu cepat. Tanpa proses. Serta-merta. Ambil saja contoh kehilangan akibat bencana alam, kecelakaan, perampokan dan yang paling pasti KEMATIAN. Semuanya tidak terjadwal sebelumnya, tanpa persiapan. Dan biasanya kehilangan dalam kategori ini yang paling meremukkan hati mereka yang mengalaminya. Setiap yang bernyawa pasti mati, maka setiap yang bernyawa lainnya pasti merasa kehilangan.

Kehilangan dalam kategori kedua adalah kehilangan yang “terencana”. Berproses. Biasanya disebut perpisahan (sementara). Masih memungkinkan adanya pertemuan kembali. Walaupun dalam kondisi yang berbeda. Pada umumnya perpisahan ini terjadi karena dua orang (atau lebih) sudah tidak bisa memaksakan diri berada dalam track yang sama. Dan lebih seringnya lagi, waktulah yang menjadi pemicu proses kehilangan ini.

Waktu mengubah segalanya. Itu bukanlah ungkapan non-sense pemanis belaka. Itu nyata. Waktu mengubah usia, pola pikir, tingkah laku dan perasaan manusia. Disadari atau tidak, waktu yang memprosesnya. Semua yang kita lakukan punya batas waktu. Masa kadaluarsa.

Bahkan manusia ini tidak mempunyai kekuatan apapun terhadap waktu. Semua harus tetap berjalan. Siap atau tidak. Hingga nanti di tengah jalan, ada saja alasan untuk berpisah.

Sewaktu sekolah, kita biasa merayakan hari perpisahan. Hari berakhirnya kebersamaan kita dengan teman-teman seperjuangan kala itu, untuk kemudian tetap melanjutkan hidup kita dengan mitra yang lain. Perpisahan (sementara) adalah pertemuan dengan hal baru.

Yang menjadi permasalahannya, begitu banyak manusia yang tidak menghargai apa yang dimilikinya sekarang. Seolah-olah merasa yakin bahwa apa yang dimilikinya akan selalu bersamanya. Mereka tidak menghargai waktu kepemilikan tersebut. Mereka menyia-nyiakannya.

Sangat disayangkan bagaimana seorang manusia tidak menghargai keluarga, sahabat dan pasangan yang dimilikinya sekarang hanya karena merasa mereka sudah ada di sana. Tanpa dia sadari bahwa mereka tidak akan berada di sana selamanya.

Jadi, jangan menunggu kehilangan untuk belajar menghargai. Jangan mau menjadi orang yang nantinya menyesal. Belum tentu anda akan melihat mereka beberapa menit lagi, kan?

0 komentar:

Post a Comment

About Me

My Photo
Miyoko Hirohata
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Imperfection
View my complete profile
 
Ruang Kata© Designed by: Compartidisimo