topbella

Friday, March 23, 2012

Menulis

Semua orang yang pernah belajar pasti bisa menulis. Siapa pun. Menulis biasanya dilakukan untuk “merekam” suatu hal dalam bentuk goresan tangan agar kemudian dapat dibaca kembali bila diperlukan.

Permasalahan sekarang adalah, bagaimana menulis menjadi tidak sesimpel kedengarannya ketika ide tidak dapat diturkan dengan baik. Tidak semua orang bisa memvisualisasikan idenya melalui tulisan. Dan kalaupun bisa, tidak semua penulis itu mempunyai cerita yang bisa menjual menghipnotis pembaca untuk larut dalam tulisannya.

Pada dasarnya, setiap cerita mempunyai “nafas” tersendiri. Dan hal ini sangat berkaitan erat dengan kepribadian dan keahlian para penulisnya. Sebut saja cerita bergenre komedi, percintaan, thriller dan lainnya yang masing-masing punya pembaca tersendiri.

Saya pribadi, sebagai seorang yang menproklamirkan diri sebagai book-eater, sanggup membaca belasan buku dalam seminggu dengan genre yang berbeda tanpa pernah merasa “tersesat”. Saat membaca buku komedi, saya bisa tertawa lepas yang langsung berubah menjadi kegalauan (ehm!) ketika saya membaca buku bernafaskan cinta.

Yang membuat saya takjub, bagaimana para penulis ini terlihat bergitu cerdas. Terlihat begitu persuasif. Bagaimana mereka bisa mempermainkan perasaan pembaca untuk tetap membenamkan diri dalam cerita mereka seolah-olah hal itu begitu nyata. Bagaimana uantaian kata-kata tersebut menggoda imajinasi untuk memberi gambaran nyata yang terkadang luar biasa.

Sebut saja J.K Rowling, penulis buku fenomenal Harry Potter, bertengger dengan manisnya dalam daftar orang terkaya di dunia dari hasil tulisannya. Saya masih takjub dengan caranya membuai pembaca untuk ikut dalam dunia “lain” yang bahkan kita tidak pernah membayangkannya ada. Bagaimana sihir terlihat nyata dan penyihir terlihat “keren”. Sungguh luar biasa.



Di lain pihak, sebut saja Raditya Dika, salah satu penulis buku bergenre komedi terkenal di Indonesia, mampu menggetarkan perut pembaca lewat kekonyolan sederhananya. Bukan urusan gampang untuk memastikan semua pembaca ikut terpingkal dengan permainan katanya, namun menurut saya dia berhasil. Berhasil menjadi penulis yang menghidangkan tulisan segar. Tulisan yang diperlukan saat orang sudah lupa cara tertawa di tengah hiruk pikuk dunia.



Well…mereka orang-orang luar biasa. I envy them for that. Ternyata jenius itu bisa dinilai dari rangkaian kata. Mari taklukan dunia lewat tulisan. Penulis itu jenius, kawan!

0 komentar:

Post a Comment

About Me

My Photo
Miyoko Hirohata
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Imperfection
View my complete profile
 
Ruang Kata© Designed by: Compartidisimo