topbella

Monday, September 19, 2011

The bound called "Marriage"

Ketika menikah tidak sesimple menikah.

Banyak yang harus dipikirkan ketika sepasang anak manusia ingin mengikat tali suci ini.
Tak cukup hanya dengan saling mencintai.
Tak cukup hanya dengan saling menguatkan.
Tak cukup hanya dengan mau memahami dan mencoba tuk bisa slalu ada disisi.

Buat yang laki-laki…
Mereka harus berjuang dengan segenap tenaga mereka untuk mengumpulkan prestasi dan berbongkah-bongkah emas murni.
Mereka lah yang harus berjuang mati-matian agar bisa menghidupi keluarga secara layak, katanya.
Mereka harus punya mental dan fisik yang cukup kuat untuk menjalankan multi tugas sebagai seorang imam, tulang punggung, panutan dan nakhoda bahtera yang bernama “Rumah Tangga”.

Yang wanita pun sebenarnya bukan tinggal diam…
Wanita harus berpikir matang sebelum menyerahkan seluruh dirinya pada orang lain.
Ia harus rela untuk seterusnya akan terikat pada satu orang.
Ia harus rela untuk slalu patuh pada imamnya.
Wanita juga lah yang harus cakap menjalankan berbagai profesi demi terciptanya keluarga SaMaWa.
Ia harus bisa menjadi istri yang membuat hati suaminya senang dan tenang.
Ia harus bisa menjadi ibu yang luar biasa untuk anak-anaknya.
Ia mau tidak mau menjadi akuntan pribadi keuangan keluarganya.
Ia disulap menjadi koki handal untuk menenangkan perut suami dan anaknya
Dan ia jualah yang terkadang harus membantu suaminya untuk mengumpulkan pundi rupiah.

Menikah…
Kata indah yang ternyata susah.

Beruntunglah orang yang sudah menikah dan langgeng di dalam ikatan tersebut !

About Me

My Photo
Miyoko Hirohata
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Imperfection
View my complete profile
 
Ruang Kata© Designed by: Compartidisimo