topbella

Saturday, January 16, 2010

Belajar dari Alam ;)


Kita bisa belajar banyak..bukan hanya dari bangku sekolah yang dikelilingi oleh pilar-pilar kokohnya tapi juga dari sekeliling kita. Alam menyajikan banyak hal untuk kita amati -jika kita mau dan sedikit peka-.

Hari ini, 11 januari 2010,Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WAS ( Waktu Ananda Sasnita :D ) kami sekeluarga berziarah ke kuburan ayah (kakek) dan mami (nenek). Disitu, aku mendapat beberapa “pelajaran” yang sebenarnya sudah sering ku dengar gaung-gaung teorinya. Mungkin pelajaran ini tidak bisa ku tangkap seandainya aku bersikap cuek sperti biasanya (kata salah seorang teman tentangku: manusia paling cuek sedunia yang pernah dikenalnya). Tapi hari ini lain, entah kenapa aku sedikit “peduli” dengan apa yang terjadi (sebenarnya akibat percakapan di handphone pada malam sebelumnya :D thanks ya J ) dan aku langsung saja bias mengamati “sesuatu”.

Jadi begini ceritanya (maaf, tadi baru muqaddimah :p ) :

Ketika sampai di komplek TPU di daerah Kutablang, Lhokseumawe tercinta, aku dan keluargaku langsung menuju ke ‘rumah baru’ ayah dan mami. Di belakang kami, beberapa anak berjalan mengikuti. Sebenarnya dari dulu aku sudah tau siapa mereka dan apa maksud mereka, tapi yaaa dulu aku kan tidak membuka mata seperti hari ini. Mereka itu anak-anak di sekitar komplek TPU yang biasa menawarkan jasa “servis rumah baru keluarga anda”. Ya, mereka anak-anak yang biasanya membersihkan kuburan yang akan diziarahi, dengan imbalan tentunya. Disinilah pelajaran pertama yang aku dapat. Anak-anak yang mungkin masih berumur 5-10 tahun (berjumlah 7 orang) itu sudah mengerti bagaimana caranya mencari “nafkah”. Memang sih uang yang mereka dapat itu sangat kecil, tapi toh mereka bekerja kan? Mereka mencabut rumput, mengatur batu-batu dan meratakan tanah di atas kuburan. Cepat memang, malah bisa dibilang gampang, tapi itu sebanding dengan umur mereka.

Pelajaran kedua yang aku dapat : setiap orang sudah punya rejeki masing-masing. Bisa dibayangkan kan seandainya aku dan keluargaku lebih memilih membersihkan makam itu sendiri tanpa meminta bantuan mereka? Benar, mereka tidak akan mendapatkan uang. Dan Allah sudah menggariskan bahwa ada rejeki mereka didalam uang orangtuaku, dan itu jatah mereka. Jadi intinya, jangan pernah menyerobot rejeki orang lain.

Baiklah, sekarang kita beralih ke pelajaran terakhir. Setelah tugas mereka selesai, mama yang memang sudah dari awal berniat “menggaji” mereka sebesar Rp.2000/orang langsung mengeluarkan dompetnya. Tapi mama tidak memiliki pecahan dua ribuan yang cukup untuk setiap mereka. Pecahan dua ribuan hanya ada dua lembar dan mama memberikannya kepada dua orang yang terkecil, sedangkan untuk lima orang sisanya, mama memberikan selembar sepuluh ribuan sambil berpesan “ini dibagi ama kawan-kawan yang belum dapat ya” kepada anak yang paling besar. Mereka pun pergi. Huff…amanah dan bersikap adil, itu inti pelajaran ketiga ini. Mama menitipkan uang tersebut pada anak itu, itu adalah amanah dan dia harus membagikan uangnya secara adil untuk kawan-kawannya. Semoga anak itu benar-benar amanah dan adil ^^

Wheeee…panjang juga ya pelajaran yang bisa didapat jika mau membuka mata untuk melihat sekitar. BELAJAR DARI ALAM ! J

0 komentar:

Post a Comment

About Me

My Photo
Miyoko Hirohata
Banda Aceh, NAD, Indonesia
Imperfection
View my complete profile
 
Ruang Kata© Designed by: Compartidisimo