Kita bisa belajar banyak..bukan hanya dari bangku sekolah yang dikelilingi oleh pilar-pilar kokohnya tapi juga dari sekeliling kita. Alam menyajikan banyak hal untuk kita amati -jika kita mau dan sedikit peka-.
Hari ini, 11 januari 2010,Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WAS ( Waktu Ananda Sasnita :D ) kami sekeluarga berziarah ke kuburan ayah (kakek) dan mami (nenek). Disitu, aku mendapat beberapa “pelajaran” yang sebenarnya sudah sering ku dengar gaung-gaung teorinya. Mungkin pelajaran ini tidak bisa ku tangkap seandainya aku bersikap cuek sperti biasanya (kata salah seorang teman tentangku: manusia paling cuek sedunia yang pernah dikenalnya). Tapi hari ini lain, entah kenapa aku sedikit “peduli” dengan apa yang terjadi (sebenarnya akibat percakapan di handphone pada malam sebelumnya :D thanks ya J ) dan aku langsung saja bias mengamati “sesuatu”.
Jadi begini ceritanya (maaf, tadi baru muqaddimah :p ) :
Ketika sampai di komplek TPU di daerah Kutablang, Lhokseumawe tercinta, aku dan keluargaku langsung menuju ke ‘rumah baru’ ayah dan mami. Di belakang kami, beberapa anak berjalan mengikuti. Sebenarnya dari dulu aku sudah tau siapa mereka dan apa maksud mereka, tapi yaaa dulu aku
Pelajaran kedua yang aku dapat : setiap orang sudah punya rejeki masing-masing. Bisa dibayangkan
Baiklah, sekarang kita beralih ke pelajaran terakhir. Setelah tugas mereka selesai, mama yang memang sudah dari awal berniat “menggaji” mereka sebesar Rp.2000/orang langsung mengeluarkan dompetnya. Tapi mama tidak memiliki pecahan dua ribuan yang cukup untuk setiap mereka. Pecahan dua ribuan hanya ada dua lembar dan mama memberikannya kepada dua orang yang terkecil, sedangkan untuk
Wheeee…panjang juga ya pelajaran yang bisa didapat jika mau membuka mata untuk melihat sekitar. BELAJAR DARI ALAM ! J
0 komentar:
Post a Comment