Entah apa yang ada dipikiran si gadis..
Ia hanya menatap terpaku pada hiruk pikuk dunia..
Membiarkan kulitnya tersengat aroma pemanasan akibat ulah jari-jari tangan lainnya..
Membaui kepulan gas toksin dari bibir-bibir knalpot dunia..
Yang ia ingat, ini bukan dunia yang ia inginkan..
Bukan negeri dalam dongeng yang sering terlintas dalam mimpinya..
Mimpi yang sering dibuyarkan,lagi-lagi oleh kebisingan dunia..
Bocah,remaja bahkan paruh baya itu seolah terlarut dalam ceremony..
Membakar uang yang sudah mengganti pakaiannya menjadi petasan dan kembang api..
Tak ingin munafik,
Sang gadis pun dahulunya pernah menjadi bagian dari lantunan ledakan itu..
Tapi itu dulu teman, dan pun tak pernah berlebihan..
Yang ia sayangkan, mereka yang membakar ratusan ribu rupiah tapi tak pernah bersedekah..
Yang ia sedihkan, mereka yang bersenang-senang tanpa melihat bahwa ada tetangganya yang kelaparan di malam lebaran..
Ya Rabb, dimanakah perasaan para insan ini ?
Kembali lagi si gadis tertunduk,
Ia malu karena ia hanya bisa menggerutu dalam hati..
Hanya bisa berteriak di dalam tempurung otak..
Ia tak mampu mengobarkan betapa ia amat membenci para rakyatvora (pemakan harta rakyat)..
Ia tak berdaya untuk memperbaiki segala yang sudah terlanjur membusuk..
Ia malang..
Terlalu kecilkah hati kita untuk merasakan penderitaan nyawa-nyawa lainnya ?
Mereka juga layak hidup mapan, teman..

Tuesday, September 14, 2010
Monday, September 13, 2010
Pathetic girl
Is it wrong for a girl to be sad ?
She sad because 'the one'..
The one who fight for walking to another 'her house' back to back..
But might be never thought to come to her house..
Even if he thought, it never meant to be !
She sad because 'the one'..
The one who fight for walking to another 'her house' back to back..
But might be never thought to come to her house..
Even if he thought, it never meant to be !
Saturday, September 11, 2010
Friday, September 10, 2010
Happy Id Fitri, dear :)
Thursday, July 15, 2010
Fairytale ?
Apakah aku benar takdirmu ?
Apakah aku yang pantas untukmu ?
Apakah hanya aku yang ada dihatimu ?
Bukan tak yakin..
Hanya masih merasa tak percaya..
Karena sepertinya apa yang kita jalani seperti mimpi..mengalir begitu indah..
Begitu menghanyutkan..
Bukan aku mengharap pertengkaran..
Tapi aku hanya tak mau ini hanya dongeng belaka..
Apakah aku yang pantas untukmu ?
Apakah hanya aku yang ada dihatimu ?
Bukan tak yakin..
Hanya masih merasa tak percaya..
Karena sepertinya apa yang kita jalani seperti mimpi..mengalir begitu indah..
Begitu menghanyutkan..
Bukan aku mengharap pertengkaran..
Tapi aku hanya tak mau ini hanya dongeng belaka..
Friday, June 25, 2010
Ingin Menangis
Ingin menangis
Tapi terlalu banyak mata yang memandangku
kalau aku terisak, pasti sorot-sorot itu diam-diam akan memandangku
Apa sebenarnya yang ingin ku tangisi ?
Aku ingin menangisi hidupku
Kedengaran seperti aku tak bersyukur ya ?
Tapi bukan
Bukan aku tak bersyukur
Aku hanya ingin menangisinya saja
Menangisi setiap likunya
Jalan terjal dan berbatu yang aku tempuh
Juga ingin menangisi hamparan hawa sejuknya
Semuanya
Aku cengeng ?
Mungkin
Manja ?
Bisa jadi
Tapi itu memang aku
Aku yang ingin ku tangisi
:'(
Tapi terlalu banyak mata yang memandangku
kalau aku terisak, pasti sorot-sorot itu diam-diam akan memandangku
Apa sebenarnya yang ingin ku tangisi ?
Aku ingin menangisi hidupku
Kedengaran seperti aku tak bersyukur ya ?
Tapi bukan
Bukan aku tak bersyukur
Aku hanya ingin menangisinya saja
Menangisi setiap likunya
Jalan terjal dan berbatu yang aku tempuh
Juga ingin menangisi hamparan hawa sejuknya
Semuanya
Aku cengeng ?
Mungkin
Manja ?
Bisa jadi
Tapi itu memang aku
Aku yang ingin ku tangisi
:'(
Wednesday, June 2, 2010
Tiada tentu
Lelah . . .
Seakan terpasung dalam indahnya rhytma kehidupan . . .
Terbelenggu ikatan bernama rutinitas . . .
Siapa yang bisa jamin akhirnya bisa seperti harapan sang rumput ?
Mungkin ia layu, karena hujan berganti kemarau sepanjang tahun . . .
atau angin kehilangan arah saat menerbangkan benih-benih asa . . .
Ingin meraung,
merintih,
tapi apa gunanya ?
suara hanya akan membuat lubang itu makin menganga . . .
Hingga hanya terpaku,
diam,
dan menatap kosong tanpa kekuatan untuk sekedar meneteskan air keperihan .
Seakan terpasung dalam indahnya rhytma kehidupan . . .
Terbelenggu ikatan bernama rutinitas . . .
Siapa yang bisa jamin akhirnya bisa seperti harapan sang rumput ?
Mungkin ia layu, karena hujan berganti kemarau sepanjang tahun . . .
atau angin kehilangan arah saat menerbangkan benih-benih asa . . .
Ingin meraung,
merintih,
tapi apa gunanya ?
suara hanya akan membuat lubang itu makin menganga . . .
Hingga hanya terpaku,
diam,
dan menatap kosong tanpa kekuatan untuk sekedar meneteskan air keperihan .
Subscribe to:
Posts (Atom)