Ingin menangis
Tapi terlalu banyak mata yang memandangku
kalau aku terisak, pasti sorot-sorot itu diam-diam akan memandangku
Apa sebenarnya yang ingin ku tangisi ?
Aku ingin menangisi hidupku
Kedengaran seperti aku tak bersyukur ya ?
Tapi bukan
Bukan aku tak bersyukur
Aku hanya ingin menangisinya saja
Menangisi setiap likunya
Jalan terjal dan berbatu yang aku tempuh
Juga ingin menangisi hamparan hawa sejuknya
Semuanya
Aku cengeng ?
Mungkin
Manja ?
Bisa jadi
Tapi itu memang aku
Aku yang ingin ku tangisi
:'(
Friday, June 25, 2010
Wednesday, June 2, 2010
Tiada tentu
Lelah . . .
Seakan terpasung dalam indahnya rhytma kehidupan . . .
Terbelenggu ikatan bernama rutinitas . . .
Siapa yang bisa jamin akhirnya bisa seperti harapan sang rumput ?
Mungkin ia layu, karena hujan berganti kemarau sepanjang tahun . . .
atau angin kehilangan arah saat menerbangkan benih-benih asa . . .
Ingin meraung,
merintih,
tapi apa gunanya ?
suara hanya akan membuat lubang itu makin menganga . . .
Hingga hanya terpaku,
diam,
dan menatap kosong tanpa kekuatan untuk sekedar meneteskan air keperihan .
Seakan terpasung dalam indahnya rhytma kehidupan . . .
Terbelenggu ikatan bernama rutinitas . . .
Siapa yang bisa jamin akhirnya bisa seperti harapan sang rumput ?
Mungkin ia layu, karena hujan berganti kemarau sepanjang tahun . . .
atau angin kehilangan arah saat menerbangkan benih-benih asa . . .
Ingin meraung,
merintih,
tapi apa gunanya ?
suara hanya akan membuat lubang itu makin menganga . . .
Hingga hanya terpaku,
diam,
dan menatap kosong tanpa kekuatan untuk sekedar meneteskan air keperihan .
Subscribe to:
Posts (Atom)